cita cita bangsa indonesia dalam bidang pendidikan akan tercapai jika

PancasilaSebagai Cita-Cita dan Tujuan Bangsa Indonesia. Dasar negara Pancasila yang dirumuskan dan terkandung dalam Pembukaan UUD 1945, juga memuat cita-cita dan tujuan nasional. Cita-cita dan tujuan nasional dijabarkan dalam tujuan pembangunan nasional. Cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia tercantum dalam alinea keempat Pembukaan UUD 1945, yaitu: Semogadengan langkah - langkah itu mutu dan kualitas pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik dan berdampak pada tercapainya cita-cita bangsa Indonesia. Terciptanya pendidikan yang baik akan meningkatkan penghargaan dari negara lain dan yang terpenting adalah bangsa Indonesia mampu bersaing dalam menghadapi tantangan lokal, nasional dan global. SARAN- SARAN. - Peranan politik hukum pemerintah dalam pembangunan hukum nasional harus diarahkan dan dapat mengakomodir jiwa, semangat dan nilai - nilai luhur dari Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum, serta harus b erorientasi pada cita - cita bangsa Indonesia yang termaktub dalam Pembukaan Undang - Undang Dasar 1945. Citacita dan harapan kita untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat destinasi pendidikan Islam dunia akan tercapai jika kita bisa memberikan layanan terbaik", jelas Adib yang merupakan penerima beasiswa S2 dan S3 Flinders University. Jawaban: Salah satu cita-cita kemerdekaan Indonesia yang belum tercapai menurut saya adalah beberapa kalimat dalam penggalan paragraf yang tertulis dalam pembukaan UUD 1945 yang berbunyi : nonton film fast and furious 9 rebahin. Related PapersGlobalisasi memang tak terelakkan sebagai akibat langsung perkembangan teknologi komunikasi, informasi, transportasi yang mempercepat hubungan antar manusia tanpa mengenal batas ruang dan waktu. Globalisasi di satu sisi berjasa membuat hidup manusia lebih ber ke majuan, progresif; di sisi lain globalisasi juga bertanggung jawab telah membuat kehidupan sebagian umat manusia lebih menderita. Bila kemajuan merupakan tujuan dari globalisasi, para penentangnya meman dang telah mengalami kegagalan kolosal. Kekuatan-kekuatan pasar dan birokrasi internasional telah mendikte aturan-aturan dengan akibat-akibatnya yang telah terbukti di seputar Belanda dan Jepang Mungkin telah berakhir puluhan tahun yang lalu, namun sampai dengan hari ini Indonesia masih dijajah tidak hanya oleh Belanda dan Jepang, melainkan berbagai negara asing yang secara tidak langsung menjajah Indonesia. Penjajahan modern ini terjadi melalui arus Globalisasi. Di mana berbagai pengaruh asing masuk ke Indonesia bahkan Indonesia menjadi market pelemparan produk dari negara asing. Bagaimana sikap seorang warga negara dapat menjadi individu yang mampu berpartisipasi dalam upaya menghentikan budaya kekerasan, menyelesaikan konflik di dalam masyarakat secara damai berdasarkan Pancasila, memiliki wawasan berbangsa dan bernegara serta nasionalisme yang tinggi. Fenomena penjajahan modern ini berlangsung bertahun-tahun seakan mementahkan tujuan mulia negara yang tercantum dalam konstitusi. Konflik yang terjadi di dalam masyarakat seringkali menimbulkan korban. Hak asasi manusia kerap dikesampingkan demi pemenuhan ekonomi semata. Keamanan bangsa dan negara melemah akibat budaya korupsi yang menjerat berbagai element penyelenggara negara. Memehami hakikat sebuah negara adalah langkah penting untuk menghadirkan kembali Indonesia yang sesungguhnya. Wawasan kebangsaan, ketahanan nasional serta sikap anti korupsi merupakan hal penting yang akan menjadi pondasi untuk mengembalikan negeri ini kepada hakikan keberadaannyaLaporan Utama Menakar Reforma Agraria dalam Visi MisiSumber daya manusia Islam di Indonesia seakan sudah sangat terbiasa berpandangan sebagaimana cara kerja organisasi barat tanpa disertai adaptasi dengan lokalitas. Meminjam istilah fiqh, kebiasaan tersebut memupuk perangai taqlid mengikuti tanpa mengetahui alasan dan mengendorkan ijtihad berusaha menyelesaikan perkara organisasi dengan cara Islam. Hal tersebut menjadi agenda yang mendesak bahwa sumber daya manusia Islam harus melakukan reformasi pengetahuan modern yang pada gilirannya bakal berdampak besar pada kemaslahatan umat Islam. Islam merupakan agama terbesar di Indonesia dengan persentase mencapai kurang lebih 85% dari total populasi penduduk. Maka menggali praktik manajemen kinerja pada organisasi di Indonesia kurang lebih sama halnya dengan mencari jawaban apakah Islam memiliki rule of the game, mekanisme, sistem, cara kerja organisasi yang berpengaruh, khususnya dalam dialektikanya dengan lokalitas. JAKARTA, - Pendidikan bukan sekedar persekolahan yang mengajarkan membaca, menulis, dan berhitung kepada siswa. Pendidikan semestinya dipandang sebagai bagian utama dari strategi perjuangan mewujudkan cita-cita kemanusiaan, kebangsaan, dan kemerdekaan karena itu, pendidikan harus dipastikan fungsional. Pendidikan seharusnya mampu berkontribusi dalam pembentukan karakter tiap anak dan kebudayaan/peradaban mulia yang menjamin keamanan, keselamatan, dan kesejahteraan masyarakat."Langkah perbaikan dan penyelamatan bangsa ini ke depan sangat tergantung pada komitmen pemerintah untuk memprioritaskan pendidikan dan memuliakan guru," kata Sulistiyo, Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia PGRI dalam penutupan Rapat Koordinasi Nasional PGRI di Jakarta, Selasa 31/5/2011.Sulistiyo mengatakan PGRI meyakini jika bangsa Indonesia tidak bersungguh-sungguh menangani pendidikan dan guru, percepatan kemajuan bangsa yang mantap dan berkesinambungan tidak akan politik nasional yang terkait pendidikan, kata Sulistiyo, PGRI meminta pemerintah menghentikan praktik-praktik politisasi dan praktik pencitraan melalui dunia pendidikan. Pemerintah pusat dan daerah dinilai menjadikan hasil evaluasi pembelajaran ujian nasional UN di jenjang pendidikan dasar dan menengah untuk kepentingan politis dan gengsi."Harus dihentikan UN untuk kepentingan politis pemerintah. UN haruslah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam proses pembelajaran bermutu demi kepentingan terbaik siswa. Pemerintah harus mengejar pemerataan mutu pendidikan di semua sekolah," kata Sulistiyo. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Beasiswa Pendidikan Indonesia Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, yang selanjutnya disebut BPI Kemendikbudristek, adalah program beasiswa Pemerintah Indonesia yang dikelola oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui pendanaan dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan LPDP. BPI Kemendikbudristek terdiri dari program beasiswa bergelar degree dan non-gelar non-degree. Semua jenis program beasiswa bergelar jenjang D4/S1, S2, dan S3 untuk perguruan tinggi dalam dan luar negeri dilaksanakan oleh Balai Pembiayaan Pendidikan Tinggi BPPT Kemendikbudristek telah diluncurkan pada tanggal 22 April 2021 oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Bapak Nadiem Anwar Makarim, sebagai episode ke-10 dari Kebijakan Merdeka Belajar. BPI Kemendikbudristek khususnya program bergelar S1, S2 dan S3. Beasiswa Pendidikan Indonesia Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi BPI Kemendikbudristek Bergelar bertujuan untuk meningkatkan kualifikasi calon Guru Sekolah Menengah Kejuruan, Pelaku Budaya, calon Dosen Perguruan Tinggi Negeri baru, Dosen, Tenaga Kependidikan Perguruan Tinggi negeri, membantu Peserta Didik berprestasi dan mahasiswa penghuni Asrama Mahasiswa Nusantara untuk mendapatkan gelar pendidikan tinggi, dan membantu Warga Negara Indonesia dalam menempuh pendidikan di luar negeri. BPI sendiri memliki tagline yaitu "Bhakti Kami untuk Edukasi". Logo BPI sekarang sumber Pembukaan Beasiswa Pendidikan Indonesia tahun 2023 dilaksanakan bertepat dengan Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2023. Pembukaan dilaksanakan melalui Channel Youtube Puslapdik Kemendikbud RI. Webinar pembukaan ini diisi oleh beberapa narasumber yaitu Bapak Nadiem Anwar Makarim Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Ibu Suharti Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, dan Bapak Anton Rahmadi Kepala Balai Pembiayaan Pendidikan Tinggi, serta Bu Ratna Prabandari Kasubbag Umum Balai Pembiayaan Pendidikan Tinggi selaku MC pada pembukaan beasiswa pertama adalah Ibu Suharti Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek. Beliau menyampaikan bahwa pembangunan SDM adalah prioritas pemerintah Indonesia. Dalam pelaksanaannya pemerintah menyusun perencanaan dengan target-targetnya secara jelas mengalokasikan anggaran untuk digunakan secara tepat sasaran dan juga memastikan hasilnya bisa dinikmati oleh masyarakat luas melanjutkan estafet pembangunan. Beliau juga menyampaikan bahwa komponen Beasiswa Pendidikan Indonesia terdiri atas tiga komponen besar, yang pertama adalah dana Pendidikan, kedua adalah dana pendukung, dan ketiga adalah biaya pendukung khusus untuk penyandang disabilitas. Awardee BPI Unair 2022 sumber Selanjutnya, narasumber kedua yaitu Bapak Nadiem Anwar Makarim Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menyampaikan bahwa dengan BPI ini cita-cita untuk membawa bangsa dan negara ini melompat ke masa depan hanya akan tercapai jika mendapatkan kesempatan yang setara untuk menuntut ilmu dan Kemendikbudristik terus berupaya memberikan dukungan pendanaan pendidikan melalui beragam program beasiswa salah satunya Beasiswa Pendidikan Indonesia atau hanya melanjutkan program tersebut pihak kementerian juga menambah dan memperluas jalur penerimaan beasiswa agar dapat merangkul lebih banyak saat ini. BPI telah bersedia untuk para calon mahasiswa jenjang S1 sampai dengan S3 di samping itu untuk pendidikan ke sarjanaan dan keprofesian BPI juga tersedia untuk pendidikan non gelar. Berkat perluasan program beasiswa ini jumlah penerima BPI dari tahun ke tahun terus meningkat pada tahun 2021 memberikan dukungan pendanaan untuk lebih dari 2000 penerima beasiswa yang pada 2022 jumlahnya meningkat dua kali lipat menjadi 4000 penerimanya meliputi pelajar berprestasi pelaku budaya, guru tenaga Pendidikan, serta dosen yang mendapat kesempatan untuk melanjutkan pendidikan di kampus-kampus unggulan di dalam negeri dan di luar negeri. 1 2 Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya UJIAN AKHIR SEMESTER DOSEN Dr. H. Purwadhi, CITA-CITA, TUJUAN DAN CAPAIAN PENDIDIKAN INDONESIA MASA ERA GLOBALISASI Di susun oleh Ida Nurhayati NIM 4103810311014 PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA BANDUNG TAHUN 2012 CITA-CITA, TUJUAN DAN CAPAIAN PENDIDIKAN INDONESIA MASA ERA GLOBALISASI BAB I Pendahuluan Latar belakang 1 Laporan undp Mengenai menurunnya peringkat pendidikan Indonesia dari peringkat 65 pada tahun lalu menjadi 69 pada tahun ini cukup menyesakkan dada. Pasalnya, peringkat pendidikan menjadi tolok ukur kemajuan sebuah bangsa. Karena itu, dengan menurunnya peringkat pendidikan tersebut mudah dipahami jika kualitas manusia Indonesia pada umumnya rendah. Padahal, pemerintah telah merumuskan peningkatan daya saing’ atau competitiveness sebagai salah satu pilar visi pendidikan nasional. Untuk mencapai tujuan tersebut, pemerintah juga telah memperolah alokasi anggaran sebesar 20% dari APBN khusus untuk pendidikan. Berbagai kebijakan untuk mendukungnya juga telah dibuat, mulai dari perangkat yuridis, seperti Undang-Undang Guru dan Dosen, hingga kebijakan operasional seperti sertifikasi guru, PLPG, Program Pendidikan Guru PPG, Duel Mode, Sekolah Bertaraf Internasional SBI, Ujian Nasional dsb. Semua kebijakan tersebut hakikatnya untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional. Berita Kompas, 3/3/2011 2 Tujuan pendidikan Indonesia UU No 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. dadisebutkan “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Visi dan misi pendidikan nasional telah menjadi rumusan dan dituangkan pada bagian “penjelasan” atas UU 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Visi dan misi pendidikan nasional ini adalah merupakan bagian dari strategi pembaruan sistem pendidikan. 3 Visi Pendidikan Nasional Pendidikan nasional mempunyai visi terwujudnya system pendidikan sebaga pranata social yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga Negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. 4 Misi Pendidikan Nasional Dengan visi pendidikan tersebut, pendidikan nasional mempunyai misi sebagai berikut i. mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu bagi seluruh rakyat Indonesia; ii. membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara utuh sejak usia dini sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan masyarakat belajar; iii. meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas proses pendidikan untuk mengoptimalkan pembentukan kepribadian yang bermoral; iv. meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai pusat pembudayaan ilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman, sikap, dan nilai berdasarkan standar nasional dan global; dan v. memberdayakan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan berdasarkan prinsip otonomi dalam konteks Negara Kesatuan RI. Rumusan masalah dan tujuan pembuatan makalah Dalam makalah ini masalah yang akan dirumuskan apakah CITA-CITA, TUJUAN DAN CAPAIAN pendidikan Indonesia masa era globalisasi dan bagaiman arah pendidikan indonesia sebagai suatu kebutuhan dan bekal dalam bermasyarakat Tujuan dalam makalah ini agar dapat memberi solusi dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan CITA-CITA, TUJUAN DAN CAPAIAN pendidikan Indonesia masa era globalisasi dan bagaiman arah pendidikan indonesia sebagai suatu kebutuhan dan bekal dalam bermasyarakat agar martabat dan hajat serta hak-hak azasi manusia terlindungi dan terjaga. BAB II ISI Pendidikan Indonesia salah arah Pendidikan di Indonesia dalam bentuk sekolah telah tercerabut dari akar kesejarahan sistem pendidikan nasional. Pendidikan di Indonesia sudah tidak lagi bertumpu pada nilai-nilai dasar pendidikan yang memerdekakan, pendidikan yang menyadarkan dan pendidikan yang memanusiakan manusia apalagi sampai mampu mengangkat manusia muda ke taraf insani. Pendidikan di Indonesia hanya berorientasi pasar. Pendidikan Indonesia sudah kehilangan arah. Buktinya, pemerintah sekarang sedang menggalakkan pendidikan tingkat satuan pendidikan menengah atas berbasis kerja, yaitu sekolah menengah kejuruan SMK. Selain itu dalam satu dekade terakhir ini di Indonesia, khususnya di daerah jabodetabek ini sedang sangat populer sekali yang namanya sekolah internasional. Trend ini pertama - tama dimmotori oleh sekolah - sekolah swasta yang mendeklarasikan institusinya sebagai sekolah internasioanl yang menggunakan bahasa inggris sebagai bangsa pengantar. Beberapa tahun kemudian, sekolah - sekolah negeri pun mulai mencanangkan diri sebagai sekolah berstandar internasional. Pemerintah berencana akan mengubah pola pendidikan Indonesia dengan perbandingan 70% untuk SMK dan 30% untuk sekolah menengah atas SMA. Lulusan SMA dalam pandangan pemerintah hanya menghasilkan lulusan tidak siap kerja kalau tidak mau disebut pengangguran. Maka, guna mengurangi angka pengangguran, pemerintah melakukan terobosan’ dengan menciptakan SMK. Lulusan SMK dalam pandangan pemerintah lebih siap untuk bekerja dan mengurangi pengangguran. Padahal sekolah sebenarnya bukan fase bekerja. Menurut Pak Tandyo–begitu orang menyapanya–sekolah itu bekal untuk menata hidup yang lebih baik Soetandyo Wignyosoebroto, Guru Besar Emeritus Universitas Airlangga Unair Surabaya. Pendidikan adalah proses hidup. Jadi pendidikan dalam bentuk sekolah bukan untuk bekerja. Pemerintah tidak berpikir jauh hanya menjadikan pekerja-pekerja instan yang jika sudah bekerja mudah juga untuk dikeluarkan. Lalu bagaimana dengan sekolah-sekolah internasional , dimana bahasa inggris menjadi bahasa wajib di kelas. Buku-buku teks pun menjadi bilingual, nilai TOEFL yang tinggi menjadi kewajiban bagi semua murid dan guru. Disaat sekitar 10% pelajar Indonesia duduk di bangku sekolah berkutat dengan bahasa inggris, sekitar 90% lainnya masih bersusah payah hanya untuk belajar baca dan menulis .maaf data ini tidak akurat, hanya perkiraan. Begitu penting kah kemampuan bahasa inggris itu daripada kemampuan 100% orang Indonesia untuk mampu baca dan menulis? Sebenarnya pelajar Indonesia itu hebat hanya kurang pada tingkat literasi saja, dan itu wajar buku-buku itu semakain mahal. Pendidikan Indonesia saat ini, pemerintah dan kita hanya fokus pada golongan minoritas, yaitu golongan menengah ke atas dan siswa - siswa yang berprestasi. Ini sebenarnya bagus, tetapi pemerintah dan kita lupa pada kaum menengah kebawah dan juga yang kurang berprestasi. Akibatnya banyak dari kalangan menengah kebawah dan siswa kurang berprestasi tidak mendapat banyak perhatian, padahal, merekalah yang seharusnya mendapat perhatian. Pemerintah dan kita harus mengakui, bahwa mereka adalah kaum mayoritas di Indonesia. Seringkali pemerintah dan kita meremehkan mereka, padahal mereka adalah kunci pembangunan negara ini. Jika kita ingin negara kita maju dan stabil, maka 100% orang Indonesia harus berpendidikan dan minimalnya bisa baca dan tulis. Pemerintah banyak menghabiskan uang untuk sekolah - sekolah unggulan, namun melupakan sekolah - sekolah lainnya. Bukankah lebih baik memiliki 100 sekolah internasional dengan fasilitas namun 900 sekolah lainnya mempunya kualitas buruk atau memiliki 100,000 sekolah dengan kualitas bagus dan 100% orang indonesia berpendidikan, untuk sekarang ini. Kecenderungan Masyarakat Dalam Era Informasi dan Globalisasi Menurut Badan Perputakaan Nasional, minat membaca masyarakat Indonesia masih 50 persen dan masih minim dibanding negara lain di Asia.Wtr2eck, 1989. Sehingga masih jauh bisa disebut masyarakat masa depan. Masyarakat masa depan adalah masyarakat Informasi Tilaar, 1990. Masyarakat semacam itu memerlukan anggota masyarakat yang dapat memilih dari segala macam alternative. Dengan tersedianya informasi manusia perlu menyusunnya agar dapat bermanfaat untuk mengungkapkan pemikirannya secara jelas. Sejalan dengan itu, buah pikiran yang jelas harus dapat dikomunikasikan secara efektif. Melihat hubungan kepada manusia dengan lingkungannya yang bukan bersifat konfrontatif dan menguasai, maka manusia harus memiliki pemahaman yang jelas tentang lingkungannya. Pendidikan lingkungan hidup, baik lingkungan social maupun lingkungan alam merupakan syarat mutlak bagi manusia abad sekarang. Selanjutnya dengan kemungkinan yang hampir tidak terbatas untuk memperoleh informasi, manusia mempunyai kesempatan luas untuk mengembangkan kemampuan serta potensi pribadinya. Minat baca di Indonesia ternyata tak sampai separuh dari jumlah penduduk Indonesia. Padahal membaca merupakan salah satu cara yang efektif untuk memperoleh informasi dengan mengembangkan kemampuan dan potensi pribadi dan dapat berkembang pesat. Berdasarkan pengalaman Rivai 1994 ada peserta lomba karya ilmiah yang sangat kreatif, inovatif, dan berkemampuan dan kritis. Mereka tidak segan melahap buku pelajaran untuk Perguruan Tinggi bila mereka perlukan. Selanjutnya menurut Rivai kelemahan penyuguhan – penyuguhan buku pelajaran di SMA adalah tidak terbinanya kemampuan anak didik untuk memberikan alternative pada permasalahan yang dihadapi. Sukar dicari produk pendidikan SMA yang mau, dapat, merasa yakin dan mampu menata diri secara otodidak. Padahal kemampuan itu sangat diperlukan pada era Globalisasi. Tantangan yang dihadapi sekarang adalah kurangnya minat baca masayarakat kita. Selain kurang minat membaca, kemampuan membacanya juga tidak tinggi. Membaca merupakan proses interaksi anatra pembaca, informasi yang dituangkan dalam teks, dan karektiristik isi. Tujuan dari membaca adalah membangun makna dari teks tersebut Jones 1985. Dari sudut pandang kognitif, pemahaman membaca merupakan proses yang kompleks dan tersusun dari proses – proses yang saling berkaitan. Cita-Cita, Tujuan Dan Capaian Pendidikan Indonesia “kualitas bukanlah tujuan- tetapi merupakan cara” Siegel dan Byrne 1994, jelas menyatakan persepsi tentang peranan sekolah dan pendidikan Tujuan primer dari gerakan restrukturisasi dari pendidikan saat ini adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Setiap gerakan pembaharuan memiliki karakteristik yang berbeda. Beberapa dari kualitas-kualitas ini bukanlah baru, namun secara pasti beberapa diantaranya di daur ulang dengan cara melakukan modifikasi dan pelabelan kembali untuk suatu tingkatan yang membuat kualitas tersebut tidak diakui oleh sebagian besar orang. Pendidikan berdasarkan hasil akhir atau prestasi adalah sebuah contoh yang baik. Pemerintah dan para pengembang kurikulum sepakat bahwa, dalam satu bentuk atau yang lain, pengembangan kurikulum untuk pendidikan itu meliputi identifikasi tujuan pendidikan. Pengembang kurikulum perlu membedakan antara beberapa istilah yang digunakan untuk mengekspresikan hasil yang diinginkan. Di antara hasil pendidikan atau harapan, maksud, dan tujuan.” 1 CITA-CITA Dari berbagai jenis pendidikan, cita-cita yang paling umum adalah pendidikan seumur hidup yang berarti memberikan arah jangka panjang bagi siswa. Sebagian ditulis untuk tujuan kelompok, sebagian untuk individu. Sebuah contoh yang baik dari maksud pendidikan adalah tujuh urutan prinsip Pendidikan Menengah. Seperti peta jalan lintas-negara, bertujuan membantu kita menuntun kehidupan kita pada umumnya dan tidak dapat dicapai sepenuhnya. 2 TUJUAN Tujuan pendidikan adalah harapan kelompok dan memerlukan waktu mungkin berminggu-minggu, bulan, atau bahkan bertahun-tahun untuk mencapainya. Tujuan berbeda dari cita-cita dalam arti bahwa mereka dapat dicapai, namun banyak juga yang tidak tercapai. Sebuah sekolah tinggi mungkin memiliki tujuan suatu perusahaan, yang nilai prestasi rata-rata untuk semua kelas yang diuji tahun depan akan sama atau melampaui rekan-rekan mereka pada tes tahun ini. Untuk tujuan yang berorientasi kelompok, keberhasilan pencapaian tujuan tidak memerlukan keberhasilan dari masing-masing siswa. 3 CAPAIAN Untuk menghindari kebingungan kita akan menggunakan istilah capaian untuk mengacu pada apa yang diharapkan siswa sehari-hari. Kita juga bisa menggunakan capaian kinerja berjangka, untuk setiap capaian yang mengacu pada kemampuan siswa melakukan tugas-tugas yang dipilih dalam satu atau lebih cara secara spesifik. Sebagaimana Wulf dan Schane 1984, mengatakan, " ada hasil yang tidak terduga atau kejutan karena kedua belah pihak telah sepakat atas produk akhir.” Ketika siswa mengetahui hasil yang diharapkan., mereka biasanya menjadi lebih terlibat dalam tugas-tugas mereka Unger, 1994. Karena capaian kinerja adalah yang paling spesifik dari semua harapan pendidikan, capaian tersebut harus ditulis dalam bentuk yang lengkap. Bagian-bagian berikut memperkenalkan teknik untuk menulis capaian kinerja. Pada dasarnya Indonesia sudah mempunyai itu tetapi entah kenapa itu tidak menyerap kepada seluruh aspek yang terkait pada pendidikan termasuk masyarakat dan pemerintah. Indonesia sudah punya tujuan pendidikan, visi pendidikan juga misi pendidikan. Hanya saja menurut laporan UNDP Nopember 2011, Indonesia kini berada di peringkat 124 jauh dibangding dengan beberapa Negara ASEAN lainnya. Norwegia, Australia, dan Belanda menempati tempat teratas negara terbaik di dunia tahun ini didasarkan pada kriteria kesehatan, pendidikan, dan pendapatan, yang dikenal dengan Indeks Pembangunan Manusia IPM. Yang juga masuk sepuluh besar terbaik daftar yang dikeluarkan badan PBB untuk masalah pembangunan UNDP ini adalah Amerika Serikat, Selandia Baru, Kanada, Irlandia, Jerman, dan Swedia. Namun ketika daftar ini disusun ulang didasarkan pada kriteria pemerataan kesehatan, pendidikan, dan pendapatan di dalam negeri, beberapa negara maju terpental dari daftar sepuluh terbaik. AS misalnya turun dari posisi empat ke posisi 26 sementara Korea Selatan turun dari posisi 15 ke posisi 32. AS turun jauh karena faktor pemerataan pendapatan. UNDP mengatakan IPM mengalami kenaikan besar sejak 1970 yang berarti ada kemajuan besar di bidang kesehatan, pendidikan, dan pendapatan di seluruh dunia. Catatan UNDP menunjukkan 72 negara mengalami perkembangan pesat dalam lima tahun terakhir. Mereka adalah Kuba naik sepuluh peringkat ke posisi 51, Venezuela, dan Tanzania. Kedua negara ini masing-masing naik tujuh posisi ke peringkat 73 dan 152. UNDP juga mencatat dua negara mengalami penurunan, yaitu Kuwait turun delapan posisi ke peringkat 63 dan Finlandia turun tujuh posisi ke peringkat 22. Seperti dikutip dari BBC, dari 187 negara yang disurvei, Indonesia berada di peringkat 124, jauh di bawah Brunei posisi 33 dan Malaysia 61. Namun pencapaian Indonesia masih lebih baik dibandingkan Vietnam peringkat 128, Laos peringkat 138, dan Burma peringkat 149. Survei UNDP ini menempatkan Republik Demokratik Kongo, Niger, dan Burundi di tempat terbawah. Harapan Pendidikan Indonesia Sebagai seorang pendidik, saya merasakan betul dunia batin siswa kita pada umumnya saat ini. Mungkin hanya sedikit di antara mereka yang memegang nilai idealisme, selebihnya lebih pragmatis. Sekadar ilustrasi ada seorang kawan yang mengadakan survei mengenai sosok dosen yang diidealkan. Hasilnya sungguh di luar dugaan. Sosok dosen ideal adalah yang santai, tidak banyak tugas dan memberi nilai murah. Sebaliknya, yang dibenci adalah yang konsisten, disiplin, banyak tugas dan nilainya mahal. Gambaran demikian sesungguhnya merupakan pantulan berkembangnya sikap pragmatisme di kalangan mahasiswa kita. Karena itu, adalah tugas kita semua untuk meluruskan maksud dan niat suci kegiatan pendidikan. Pendidikan bukan sekadar upaya atau sarana orang mencari pekerjaan, melainkan sebuah proses pendewasaan diri untuk bisa hidup bermartabat. Karena merupakan proses pendewasaan diri, maka pendidikan tidak akan pernah berakhir, sekalipun yang bersangkutan telah mapan secara material dalam hidupnya education is life long. Dengan demikian, pendidikan bukan alat means melainkan tujuan ends. Serbagian besar masyarakat kita menganggap pendidikan merupakan alat atau sarana means mencapai tujuan, sehingga begitu tujuan diraih, malka berakhir pula kegiatan pendidikan tersebut. Selain meluruskan tujuan dan niat pendidikan, tugas kita semua juga ntuk menyadarkan bahwa pendidikan merupakan kegiatan kolektif yang melibatkan banyak unsur, mulai siswa itu sendiri, masyarakat, orangtua, pendidik, sarana dan prasarana, manajemen, beaya pendidikan, proses belajar mengajar, hingga campur tangan pemerintah. Belajar dari negara-negara yang sudah maju, kita bisa mengambil pelajaran berharga betapa pendidikan merupakan hajat semua orang. Karena itu, maju dan mundurnya pendidikan merupakan tanggung jawab semua orang. Sebaliknya, di masyarakat kita pendidikan seolah hanya merupakan tanggung jawab guru atau sekolah dan pada tingkat negara pendidikan hanya menjadi tanggung jawab Kementerian Pendidikan. Jika demikian cara pandangnya, maka sampai kapan pun pendidikan kita tidak akan pernah bisa semaju sebagaimana di negara-negara yang telah mencapai prestasi puncak dalam pendidikan. Di tengah-tengah hiruk pikuk perpolitikan nasional kita saat ini - dan tampaknya akan terus berlangsung lama - perhatian pemerintah pun bisa tersedot pada hal-hal lain di luar tujuan pendidikan. Karena itu, wajar jika nilai atau prestasi kualitas pendidikan kita menurun dan sulit sekali bangkit dari peringkat 60- 70. Mengatasi permasalahan pendidikan pada saat ini dan di masa mendatang Di Indonesia sebenarnya sudah secara formalitas sudah sangat hebat, secara tertulis rujukan standarisasi pendidikan pun sudah dilakukan, malah mengarah pada reformasi pendidikan. Reformasi pendidikan pada dasarnya memiliki tujuan agar pendidikan dapat berjalan lebih etektif dan efisien mencapai tujuan pendidikan nasional. Hanya saja reformasi pendidikan adalah proses yang kompleks, berwajah majemuk dan memiliki jalinan tali-temali yang amat interaktif, sehingga reformasi pendidikan memerlukan pengerahan segenap potensi yang ada dan dalam tempo yang panjang. Betapa kompleksnya reformasi pendidikan dapat difahami karena tempo yang diperlukan amat panjang, jauh lebih panjang apabila dibandingkan tempo yang diperlukan untuk melakukan reformasi ekonomi. Setidaknya sekarang sudah ada keinginan pemerintah dan masyarakat untuk melakukan minimal perbedaan pada tingkat implementasi menjadi lebih baik itu sudah sangat hebat. Apalagi mampu mengambil keputusan agar pendidkan di Indonesia mampu melahirkan manusia yang berperan dan mengendalikan globalisasi. Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan pendidikan di Indonesia 1 Berkomitmen pada Cita-Cita, Tujuan Dan Capaian Pendidikan Indonesia 2 Melaksanakan bahwa pendidikan itu harus i Pendidikan harus mampu mengembangkan peserta didik yang memiliki kemampuan antisipasi ANTICIPATE ii Pendidikan harus mampu mengakomodasi perkembangan IPTEK ACCOMMODATE iii Pendidikan harus mampu melahirkan peserta didik yang mengerti dan mampu mengatasi situasi COPE iv Pendidikan harus mampu melahirkan peserta didik yang mampu mereorientasi perubahan yang terjadi REORIENT 3 Menyikapi dengan bijaksana bermunculannya model-model pendidikan untuk tetap Berkomitmen pada Cita-Cita, Tujuan Dan Capaian Pendidikan Indonesia 4 memusatkan pada empat dimensi Dimensi Kultural-Fondasional, dimensi Politik-Kebijakan, dimensi Teknis-Operasional, dan dimensi Kontekstual BAB III PENUTUP A. Perhatian utama pendidikan di era globalisasi adalah untuk mempersiapkan hidup dan kerja bagi masyarakat. Nilai-nilai keluarga hendaknya tetap dilestarikan dalam berbagai lingkungan pendidikan. B. Paradigma baru pembelajaran ini memberikan peluang dan tantangan yang besar bagi perkembangan profesional, baik pada preservice dan inservice guru-guru kita. C. Hambatan – hambatan dalam pengembangan kurikulum khususnya pada guru. Guru yang kurang berpartisipasi dalam mendesain pengembangan kurikulum karena kurangnya waktu, kekurangkesesuaian pendapat antara guru maupun dengan sekolah atau administrator, karena kemampuan dan pengetahuan guru itu sendiri, hambatan yang lain datangnya dari masyarakat baik dalam pembiayaan maupun umpan balik dari masyarakat terhadap pendidikan dan kurikulum yang berlangsung. D. Fungsi pendidikan dahulu dan sekarang sudah berubah, dalam masyarakat dahulu persekolahan berfungsi untuk memelihara dan meneruskan nilai nilai yang ada sejak dahulu. Sedangkan masa sekarang pendidikan sekarang didasarkan pada filsafat pendidikan, cita-cita, tujuan dan capaian yang jelas SARAN Segeralah system pendidikan Indonesia dirubah sesuai dengan cita-cita, tujuan dan capaian pendidikan Indonesia, dan implementasikan dengan amanah. Jangan sampai kita terlalu melihat pencitraan sehingga hanya mengupyakan masyarakat minoritas, tetapi segeralah kita menyeimbangkan kebutuhan mayaoritas dengan minoritas. Seperti bukan tidak boleh pemerintah membuat sekolah-sekolah kejuruan tetapi mereka jangan dijadikan alat untuk membodohi rakyat, atau bukan tidak boleh ada RSBI-RSBI tetapi semua masyarakat telah siap dengan keberadaanya, jangan sampai masih ada yang buta baca, buta hitung, sekoalh-masih banyak yang ambruk, tetapi kebutuhan RSBI yang sangat besar biayanya tetap jalan terus tanpa ada evaluasi ulang. Semoga pemerintah segera menyadari bahwa pendidikan itu mampu membantu manusia memberikan peran yang terbaiknya di era globalisasi ini DAFTAR PUSTAKA Diakses pada tanggal 6 februari 2011. ESTU DYAH DKK, MAKALAH Curriculum Development for Education Reform Chapter 6 yang berjudul Aims, Goals and Objectives yang ditulis oleh Kenneth Hansen. 2012 alia5847 alia5847 PPKn Sekolah Menengah Pertama terjawab Cita-cita bangsa indonesia dalam bidang pendidikan kan tercapai jika... a. anak indonesia berprestasi internasionalb. indonesia bebas dari buta aksarac. terwujudnya bangsa yang cerdasd. indonesia menguasai atom​ Iklan Iklan moonbeam moonbeam c. terwujudnya bangsa yang cerdas la iya iya, menurut aku c. soalnya option yg A agak aneh. oke² trimakasii c. Iklan Iklan AlfonsSiJenius AlfonsSiJenius membantu anda Iklan Iklan Pertanyaan baru di PPKn SIAPAKAH PENULIS PROKLAMASI DAN DIMANA PROKLAMASI DITULISTERIMAKAS​ Ani mengukur sebuah kayu dengan meteran sepanjang 12 m, bila diukur dengan cm ukurannya adalah…​ deskripsikan salah satu tokoh yg menurut anda paling berjasa dalam perjuangan bangsa Indonesia dan sebutkan alasanya​ Pemerintah provinsi sulawesi selatan telah mengeluarkan peraturan daerah nomor 2 tahun 2016 tentang penyelenggaraan pendidikan dalam hal tersebut peme … rintah provinsi sulawesi selatan telah menjalankan fungsi Membedakan norma berdasarkan sumber dan saksinya Sebelumnya Berikutnya

cita cita bangsa indonesia dalam bidang pendidikan akan tercapai jika